TEMPLATE
INDEKS
STATISTIK
Pencapaian film Indonesia bergenre action menjadi catatan sejarah pada tahun 2019. Pertama kalinya mendapat apresiasi penonton film Indonesia. Film super hero Gundala: “Negeri ini butuh patriot” (2019) dapat menjadi catatan dan menjadi wacana tanding film super hero Hollywood, Amerika yang mendominasi tayangan bioskop Indonesia. Dominasi film superhero di box office (2016) Captain America: Civil War film terlaris dari penayangan di seluruh dunia. Film Gundala bangkit melawan dominasi superhero Marvel dan DC, dengan mengadaptasi kearifan lokal. Terinspirasi dari tokoh spiritual dan leluhur raja- raja Kesultanan Mataram, Ki Ageng Selo. Riwayat legendanya, Ki Ageng Selo dipercaya mampu menangkap petir, sehingga nama Gundala diambil dari katagundoloyang berarti petir. Gundala merupakan karakter yang diciptakan oleh komikus Harya Suraminata (Hasmi: 1969). Gundala ditayangkan ketika pada bioskop Indonesia mayoritas merupakan film super hero Hollywood. Gundala berhasil menjadi wacana tanding dari film Hollywood tersebut. Film ini berdurasi 123 menit mengangkat isu dan peta konflik yang rumit garapan sutradara sekaligus penulis naskah Joko Anwar, dengan permainan plot maju- mundur yang menarik. Gundala menjadi fenomenal dengan jumlah penonton dihari pertama mencapai 170 Ribu. Di Festival Film Indonesia 2019, Gundala mendapatkan 9 nominasi, dan memenangkan tiga piala Citra. Gundala juga ditayangkan di Midnight Madness di Festival Film Internasional Toronto 2019. Data utama dari penelitian ini merupakan film Gundala. Gundala di analisis dengan teori wacana tanding (Foucault) “wacana tanding untuk menumbangkan wacana dominan”, dan teori film mise en scene (Roland Barthes) untuk menggambarkan aspek visual dalam frame. Metode penelitian analisis deskriptif kualitatif terhadap unsur dan struktur pembentuk Gundala, sehingga dapat menumbangkan wacana dominan film super hero Hollywood khususnya dominasi Marvel dan DC comics dua publisher besar komik dunia. Hasil penelitian ini diharapkan komik atau kearifan lokal dapat dieksplorasi menjadi sumber penciptaan film genre superhero. Dominasi Hollywood terhadap film nasional dapat diminimalisir dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas genre superhero film Indonesia.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Diterbitkan oleh
Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar
Jl. Nusa Indah, Sumerta, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali 80235
Nata Kerthi Mahawidya: E-Publishing Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under CC BY-NC-SA 4.0